Afrika Selatan melahirkan Juara Dunia baru, La Furia Roja, Spanyol. Setelah melibas Belanda dengan skor tipis 1-0, Spanyol akhirnya menjadi kampiun di perhelatan akbar ini. Superior di babak kualifikasi, perjalanan Spanyol di putaran final Piala Dunia terbilang tidak terlalu mulus. Kalah 0-1 melawan Swiss di laga perdana, mereka lalu dipaksa bekerja keras sepanjang fase knock-out. Mereka 'hanya' menang tipis 1-0 melawan Portugal di babak 16 besar. Hasil serupa juga mereka terima saat melawan Paraguay, yang notabene mempunyai kualitas yang jauh di bawah mereka. Spanyol lalu bertemu Jerman di semifinal, yang merupakan partai ulangan Final Euro 2008. Saat itu Spanyol menang tipis 1-0 lewat gol tunggal Fernando Torres. Uniknya, hasil tersebut terulang. Spanyol melaju ke final setelah mengalahkan Jerman 1-0 lewat sundulan Carles Puyol pada menit ke-73.
Final akhirnya mempertemukan Spanyol dengan Belanda yang berhasil mengandaskan Brasil dan Uruguay. Final dilaksanakan di Soccer City Stadium, Johannesburg, yang diawali dengan Closing Ceremony. Spanyol mendominasi menit-menit awal pertandingan, mereka memberikan ancaman-ancaman ke gawang Stekelenburg yang cukup membuat Belanda frustasi. Menyadari kenggulan pasukan El Matador, Belanda mencoba menampilkan permainan keras. Alhasil, 14 kartu kuning mewarnai jalannya pertandingan, 5 untuk Spanyol dan 9 untuk Belanda, Termasuk 2 kartu kuning yang membuat John Heitinga keluar lapangan.
Banyak insiden menarik yang terjadi sepanjang pertandingan, salah satunya Nigel De Jong yang menendang dada Xabi Alonso. Beruntung, De Jong hanya 'dihadiahi' kartu kuning oleh wasit.
Tak kunjung berhasil menjebol pertahanan Spanyol, Belanda mencoba bermain bertahan dan mengandalkan counter attack dengan memaksimalkan sektor sayap. Serangan dari sektor sayap dimotori oleh Arjen Robben. Taktik ini ternyata cukup merepotkan barisan pertahanan Spanyol. Armada asuhan Bert Van Marwijk ini beberapa kali mengancam gawang Casillas. Namun kegemilangan Casillas mematahkan ambisi besar Belanda. Beberapa kali Robben terlibat situasi satu lawan satu dengan Casillas. Namun Casillas selalu memenangkan duel tersebut. Sampai wasit Howard Webb meniup peluit panjang tanda berkahirnya pertandingan, skor kacamata tetap bertahan dan pertandingan terpaksa dilanjutkan dengan babak pertambahan waktu.
Di babak pertambahan waktu, Vicente Del Bosque memasukkan Fernando Torres menggantikan David Villa guna menambah daya gedor pasukan Matador. Keputusan Del Bosque tersebut terbukti ampuh. Tidak menghasilkan gol di babak pertama extra time, Spanyol akhirnya menciptakan gol lewat tendangan voli Andres Iniesta 3 menit sebelum berakhirnya extra time babak kedua. Gol berawal dari pergerakan Torres di sayap kiri. Torres langsung mengirimkan umpan tinggi ke kotak penalti. Sempat terjadi kemelut di depan kotak penalti sampai pada akhirnya Fabregas berhasil mengumpan bola kepada Iniesta yang berdiri bebas tidak terkawal. Iniesta langsung melancarkan tendangan voli sehingga bola meluncur deras ke gawang Stekelenburg.
Belanda lantas berusaha memanfaatkan sisa pertandingan untuk minimal mencetak gol penyama kedudukan. Namun usaha Belanda kandas setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Spanyol meraih gelar Juara Dunia pertamanya sepanjang sejarah. Peristiwa bersejarah ini berlanjut dengan diserahkannya trofi Piala Dunia ke tangan Iker Casillas selaku kapten Timnas Spanyol. Pesta kembang api turut melengkapi kemeriahan pesta Spanyol tersebut. Peristiwa menarik lainnya adalah victory lap yang dilakukan duo Barcelona, Xavi dan Puyol sambil membawa bendera suku Katalan.
Berita sukacita sampai juga di Spanyol. Kemeriahan fans Spanyol di sana tidak kalah meriah. Kembalinya Timnas Spanyol ke negaranya disambut meriah warga, juga oleh raja Spanyol, Juan Carlos di kediamannya. Ribuan warga Spanyol memadati jalan-jalan di kota Madrid. Casillas cs kemudian menyapa para pendukungnya dengan menggunakan bus tak beratap. Para pendukung Spanyol tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel 'Campeones' yang artinya 'Champions', ada juga yang meneriakkan nama Villa, sebagai top skorer Timnas Spanyol selama Piala Dunia 2010.
Bus lalu menuju ruang terbuka di dekat Sungai Manzanares di kota Madrid di mana mereka akan berpesta hingga malam. Kegembiraan yang meliputi Spanyol tersebut bertolak belakang dengan yang dialami Belanda. Pasukan Oranje pulang ke negaranya dengan perasaan kecewa. Walaupun diterima dengan baik di negaranya, kekecewaan mereka belum terobati pasca kekalahan dramatis dari Spanyol. Bagaimanapun perasaan para punggawa Belanda, gelar Runner-up Piala Dunia 2010 tetaplah hasil yang tidak mengecawakan.